:: Ketika Mendengar Azan ::

Wednesday, May 8, 2013 6:06 AM By Amien Ashbahani

1.Mengulang lafaz azan yang dilaungkan Muazzin.

Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, hadis dari Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu Anhu, beliau berkata, Rasullah SAW bersabda; 

إذا قال المؤذن: الله أكبر، الله أكبر، فقال أحدكم: الله أكبر، الله أكبر، ثم قال: أشهد أن لا إله إلا الله، قال: أشهد أن لا إله إلا الله، ثم قال: أشهد أن محمداً رسول الله، قال: أشهد أن محمداً رسول الله، ثم قال: حي على الصلاة، قال: لا حول ولا قوة إلا بالله، ثم قال: حي على الفلاح، قال: لا حول ولا قوة إلا بالله، ثم قال: الله أكبر، الله أكبر، قال: الله أكبر، الله أكبر، ثم قال: لا إله إلا الله، قال: لا إله إلا الله من قلبه دخل الجنة

Jika Muazzin mengatakan, الله أَكْبَرُ الله أَكْبَرُ ‘Allah Mahabesar, Allah Mahabesar’, maka salah seorang dari kalian menjawab, الله أَكْبَرُ الله أَكْبَرُ ‘Allah Mahabesar, Allah Mahabesar’. Kemudian muadzin mengatakan, أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا الله ‘Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah’, maka dia menjawab, أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا الله ‘Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah’. Kemudian muadzin mengatakan, أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ الله ‘Aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah’, maka dia menjawab, أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ الله ‘Aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah’. Kemudian muadzin mengatakan, حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ ‘Mari kita menunaikan shalat’, maka dia menjawab, لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِالله ‘Tiada daya dan tiada upaya melainkan di sisi Allah’. Kemudian muadzin mengatakan, حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ ‘Mari menuju keberuntungan’, maka dia menjawab, لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِالله ‘Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan di sisi Allah’. Kemudian muadzin mengatakan, الله أَكْبَرُ الله أَكْبَرُ ‘Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, maka salah seorang dari kalian menjawab, الله أَكْبَرُ الله أَكْبَرُ ‘Allah Mahabesar, Allah Mahabesar’. Kemudian muadzin mengatakan, لَا إِلَهَ إِلَّا الله ‘Tiada Tuhan selain Allah’, maka dia menjawab, لَا إِلَهَ إِلَّا الله ‘Tiada Tuhan selain Allah’ dari lubuk hatinya, maka dia masuk surga.


2. Berdoa & Berselawat Keatas Baginda SAW selepas azan

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ، اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ، حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Dari Jaabir bin ‘Abdillah : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda : Barangsiapa yang mengucapkan ketika mendengar adzan : ‘allaahumma Rabba hadzihid-da’watit-taaammah, wash-shalaatil-qaaimah aati Muhammadanil-wasiilata wal-fadliilah, wa-b’atshu maqaaman-mahmuuda, alladzii wa’adtahu’

Ya Allah, Rabb pemilik panggilan yang sempurna ini dan shalat wajib yang didirikan. Berilah al-wasilah (derajat di surga), dan keutamaan kepada Muhammad, dan bangkitkan beliau, sehingga bisa menempati kedudukan terpuji yang engkau janjikan); maka ia berhak mendapatkan syafa’atku kelak pada hari kiamat

Al-Bukhaariy(614)

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ، أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ، فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ، ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ، فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا، ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِي الْوَسِيلَةَ، فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِي الْجَنَّةِ، لَا تَنْبَغِي إِلَّا لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ، فَمَنْ سَأَلَ لِي الْوَسِيلَةَ، حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ

Dari ‘Abdullah bin ‘Amru bin Al-‘Aash, bahwasannya ia pernah mendengar Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Apabila kalian mendengar muadzin (mengumandangkan adzan), maka ucapkan seperti yang ia ucapkan. Kemudian, bershalawatlah kepadaku. Sesungguhnya barangsiapa bershalawat kepadaku sekali, niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian, mintalah wasilah kepada Allah untukku. Sesungguhnya al-wasilah itu suatu manzilah di surga yang tak layak ditempati melainkan oleh seorang hamba di antara hamba-hamba Allah dan aku berharap akulah orangnya. Barangsiapa meminta wasilah untukku niscaya ia berhak untuk mendapatkan syafa’at”

Muslim(834)

0 comments:

Post a Comment